Sosiologi Lingkungan Sebuah Paradigma Baru
Akhir 1970-an adalah era pertumbuhan yang dinamis dari lingkungan sosiologi Amerika. Masalah lingkungan mewakili apa yang disebut masalah sosiologi lingkungan. (Dunlap dan Catton 1979).
Sebagai ilmuan sosial yang lebih memerhatikan masalah lingkungan, beberapa mulai untuk melihat melampaui perhatian masyarakat terhadap masalah lingkungan ke hubungan yang mendasari antara modern, masyarakat industri dan lingkungan fisik yang mereka tempati.
Kepedulian dengan penyebab pencemaran lingkungan adalah dilengkapi dengan fokus pada dampak sosial dari polusi dan keterbatasan sumber daya.
Berbeda dengan Human Exemptionalist Paradigm (HEP) , Catton dan memajukan Dunlap "New Environmantal Paradigm (NEP) " yang mereka melihat sebagai lensa mental yang bersaing dan dasar untuk pembenahan teori sosial. Asumsi utama dari NEP adalah sebagai berikut :
1. Meskipun manusia memiliki karakteristik yang luar biasa (budaya, teknologi, dll), mereka hanya satu di antara banyak spesies yang saling bergantung yang terlibat dalam ekosistem global.
2. Urusan manusia dipengaruhi tidak hanya oleh faktor sosial dan budaya, tetapi juga oleh hubungan yang rumit sebab, efek, dan umpan balik dalam wadah alam, dengan demikian tujuan tindakan manusia memiliki konsekuensi yang tidak diinginkan banyak.
3. Manusia hidup dan tergantung pada lingkungan biofisik terbatas yang memberlakukan pengekangan fisik dan biologis kuat terhadap urusan manusia.
4. Namun banyak cipta manusia atau kekuatan berasal daripadanya mungkin tampak untuk sementara melampaui daya-dukung, hukum ekologi tidak dapat dicabut.
New Environmantal Paradigm (NEP) alternatif ekologis dari Human Exemptionalist Paradigm.
Dimana praktek sosiologi untuk masa yang akan datang harus melihat hubungan antara manusia/masyarakat dan lingkungan biofisik, di jurnal ini dibahas anjuran untuk suatu paradigma baru bagi hubungan antara manusia/masyarakat dengan lingkungannya sehingga disiplin ilmu ini tidak lagi mengabaikan hubungan masyarakat dengan lingkungan biofisiknya.
Untuk keberlagsungan kehidupan manusia/masyarakat dimasa yang akan datang, yaitu Human Expetionalism Paradigm (HEP) yaitu paradigma yang beraliran antroposentism (manusia sebagai pusat atau penentu alam) ke paradigma baru yang lebih mengacu pada lingkungan yaitu New Environmental Paradigm (NEP) tentang hubungan antara manusia dengan lingkungan ekologisnya, dengan demikian diharapkan adanya kestabilan di fungsi lingkungan bagi kehidupan manusia.
BUKU
Judul : Environmental Sociology “A New Paradigm” (Sosiologi Lingkungan “Sebuah Paradigma Baru”)
Penulis : William R. Catton dan Riley E. Dunlap
Penerbit : Washington State University, American